Jumat, 23 Januari 2009

Basah...Basah...

Bangun tidur ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku
Bantal guling bau pesing....

Ngomong-ngomong soal bau pesing, kita punya cerita seru mengenai istilah ini. Kita punya teman namanya Tedy asal kota Palembang. Sebenernya cerita ini, ga boleh dipublikasiin karena dapat mencemarkan nama baik, Cuma karena kegigihan kita menaklukan hati Tedy, akhirnya cerita ini pun diturunkan.

Suasana kelas begitu tegang saat ujian akhir nasional tingkat SMA. Semua murid duduk tenang dan seakan semuanya mengerti bahwa hari ini adalah penentuan akan hidup dan mati kita sebagai anak SMA.

Kita ga akan pernah ngeliat semua guru berpakaian rapih, bersih, wangi, ya cuma karena ujian ni mereka harus di make over terlebih dahulu.
Guru-guru yang semuanya rapi, mulai membagikan kertas jawaban kepada semua anak kelasnya. Satu kelas bisa duduki oleh tiga sampai empat pengawas, Huh, yang lebih menyeramkan sorot mata para guru seakan memperjelas TIDAK ADA YANG BOLEH NYONTEK...

Ga masalah soal contek menyontek, tapi yang perlu difikirin ga terlalu berlebihan tu kelas diawasi sampe empat guru, yang lebih mengherankan lagi tukang pembersih sekolah dan satpam ikut-ikutan nimbrung jadi pengawas.

20 menit berjalan normal, 30 menit mulai berisik,..40 menit berlalu tiba-tiba dari bangku paling belakang Tedy sedikit mengeluarkan suara yang sama sekali tidak enak di dengar..

Tedy: “Bu permisi, saya kebablasan ....”
Guru: “Maksudnya apa kebablasan?”
Tedy: “Saya udah ga bisa tahan lagi, udah ga bisa lagi bu...

Semua murid yang mendengarkan percakapan antara kedua belah pihak mulai mengasumsikan hal-hal yang berbeda. Ada rahasia apakah antara mereka berdua? apakah cinta terlarang seorang anak murid kepada gurunya. Tapi sepertinya itu ga mungkin, guru yang saat ini diajak bicara oleh Tedy udah berumur 50 tahun, bisa dibilang hampir sama dengan umur nenek perempuan Tedy.

Tedy: “Maaf bu, kertas ujian saya rusak, kertas itu udah ga bisa digunain lagi. Kertasnya basah bu kena air.Tadi saya udah gag tahan lagi nahan buang air kecil, karena takut air na turun kelantai dan buat lantai basah, saya memutuskan untuk menahannya menggunakan kertas lembar jawaban dan soal. Karena itu saya ingin meminta kembali lembar jawaban beserta soal. Tapi sebelumnya saya izin ke kamar kecil dulu.

Tidak hanya guru yang diajak bicara oleh Tedy diam seribu basah, tapi semua anak kelas yang tadinya terpaku dengan lembar soal kini semuanya terpaku pada ukiran air yang ada dicelana Tedy..

2 komentar:

Marnalaman mengatakan...

luar biasa itu orang,haha

Anonim mengatakan...

heuuu , , bagus kreatif . kira2 ada ara lain ganampung pipis ? wkwkwkwkkw . hhaaaaaaa